Segala sesuatu yang berlebihan memang tidak baik, termasuk latihan olahraga. Tanda olahraga berlebihan yang mudah terlihat adalah timbulnya rasa lemas atau lelah. Tidak ada semangat untuk berolahraga atau usai berlatih tubuh menjadi teramat lelah.
Dicontohkan latihan pembebanan atau resistance. Kalau latihan tersebut disamakan dengan latihan kardiovaskular, katakanlah menjadi enam kali seminggu, bisa terjadi overtraining.
Perhatikan Frekuensi
Overtraining menyebabkan otot tidak diberi kesempatan istirahat untuk melakukan pemulihan. Kalau otot digenjot terus menerus, yang terjadi bukannya pembentukan otot tetapi malah otot menjadi mengecil. Perlu diingat, bahwa saat berlatih beban, sel-sel otot sedang dirusak. Itu sebabnya dibutuhkan istirahat agar otot bisa memulihkan diri.
Proses pemulihan paling besar terjadi ketika tubuh beristirahat, terutama saat tidur. Istirahat juga memberikan waktu untuk otot agar berkembang. Sementara untuk latihan kardiovaskular, boleh-boleh saja dilakukan setiap hari. Hanya perlu dipastikan intensitas dan aktivitasnya tidak berlebihan. Tentunya dengan tidak berolahraga secara intens dengan tingkat kesulitan tinggi setiap hari selama seminggu.
Kalupun ingin latihan kardio setiap hari, perlu dipastikan masukkan jadwal latihan dengan intensitas yang lebih rendah. Misalnya, kalau terbiasa lari dan bersepeda setiap hari, ambil waktu dua hari untuk berjalan kaki atau berenang ringan. Latihan ini membantu kita agar tetap segar dan latihan yang berselang-seling akan menghindarkan kita dari risiko cedera
Melakukan olahraga terlalu banyak dan terlalu cepat juga dapat menyebabkan overtraining dan cedera. Bila pelari pemula, jangan berlari terlalu banyak untuk pertama kalinya. Mulailah dengan berjalan perlahan dan tingkatkan waktu lari tiap minggunya.
Sumber: Diana Yunita Sari, Gaya Hidup Sehat edisi 568 4-10 Juni 2010 hal 21
Tidak ada komentar:
Posting Komentar